PROTESA OBTURATOR TIPE NASOALVEOLAR MOLDING
(NAM) PADA KASUS CLEFT LIP PALATE BILATERAL
Protesa maxsillofacial secara
umum merupakan seni dan ilmu pengetahuan yang telah berkembang saat ini.
Seseorang yang memerlukan protesa maxsillofacial adalah penderita
akibat kelainan bawaan lahir, salah satunya pada kasus cleft lip palate
bilateral, yaitu bagian bibir atau langit-langit yang tidak bertemu sebelum
proses pertumbuhan janin dalam kandungan ibunya sehingga ketika bayi dilahirkan
tampak bagian bibir dan bagian langit-langit terbelah yang terjadi pada dua
sisi.
Protesa maxillofacial yang
sering digunakan adalah obturator. Obturator merupakan alat yang di desain
untuk menutup suatu lubang yang terbuka (celah), baik yang tidak alamiah
atau defek pada maksila seperti cleft palate atau
suatu pembuangan sebagian atau seluruh maksila oleh karena terdapat suatu
tumor. NAM merupakan alat orthopedik pra-bedah yang terdiri dari basis yang
lembut pada bagian atas dan plat keras pada bagian tengah palatum dan kawat
stainless steel serta dilengkapi dengan retention stick
Cleft lip palate bilateral Adalah bagian bibir atau
langit-langit yang tidak bertemu sebelum proses pertumbuhan janin dalam
kandungan ibunya sehingga ketika bayi dilahirkan tampak bagian bibir atasnya
terbelah atau yang disebut celah bibir dan bagian langit-langit terbelah atau
disebut dengan celah langit-langit.
2.1.a Gambar Anatomi Cleft lip palate
bilateral
1. Premaxilla dempet ke permukaan bawah prolabiumdengan sulkus
labial yang
sangat dangkal
2. Celah bilateral yang
menyeluruh pada alveolus, sisaalveolus terpisah
dari lengkung rahang dengan dua celah
yang dempet dengan
prolabium bibir.
Macam-macam Cleft
Lip Palate
1. Unilateral cleft lip and palate
Celah ini dilewati area
premaksila kiri dan kanan, melalui foramen insisifus hingga palatum keras dan
lunak. Celah ini membagi palatum menjadi bagian mayor (palatum
dan premaksila) dan minor (hanya palatum keras).
2. Bilateral cleft lip and palate
Celah ini melewati dua sisi dari premaksila,
melewati foramen insisif hingga palatum keras dan palatum lunak. Karena kurangnya kontrol dari bibir pada
premaksila, segmen ini sering terlihat sangat menonjol pada saat lahir.
1. Cleft palate
Celah palatum ini luasnya dapat berfariasi dalam
arah posterior, kebawah hingga celah pada palatum lunak.
Penyebab Cleft Lip Palate
1.Keturunan
2. Lingkungan
- Teratogenik, yang disebabkan oleh obat-obatan
tertentu yang
dikonsumsi pada saat hamil muda.
- Ibu hamil yang menderita
penyakit karena virus.
3. Psikologis, misalnya pada waktu hamil mengalami stress.
2.2 Obturator
Obturator adalah lempengan
natural atau tiruan yang digunakan untuk menutupi pembukaan atau jaringan yang
terbuka. Definisi ini menggambarkan suatu alat yang di desain untuk menutupi
pembukaan tidak alamiah atau defek pada maksila seperti cleft
lip palate atau pembuangan sebagian atau seluruh maksila oleh karena
terdapat suatu tumor.
2.2.a Nasoalveolar molding (NAM)
Adalah salah satu jenis
obturator yang terdiri dari basis yang lembut pada bagian atas dan plat keras
pada bagian tengah palatum dan kawat stainless stell disertaiball acrylic pada
bagian ujung kawat yang masuk kedalam rongga hidung serta dilengkapi
dengan retention stickyang membentuk sudut 200 terhadap
bidang oklusal untuk membuat kedudukan yang pas dan berfungsi sebagai retensi.
Pemakaian NAM dilakukan sebelum melakukan perawatan lanjutan atau NAM disebut
sebagai alat ortopedik pra-bedah
Retention stick dibuat dari bahan self curing orthodontic resin. Ukuran panjangretention stick tidak boleh menghalangi proses menyusui bayi, agar
alat dapat digunakan terus menerus. Panjang dari retention stickadalah 10-15 mm dan berdiameter 5 mm.
NAM harus dilakukan
pada waktu bayi berumur kurang dari 6 minggu, karena pada usia tersebut tulang
hidung masih lunak dan dapat dibentuk dengan pemakaian NAM. Jika melebihi umur
tersebut tulang hidung sudah tidak lunak dan gigi pada bayi tersebut akan
tumbuh, sehingga tidak memungkinkan lagi memakai NAM.
Fungsi Nasoalveolar molding (NAM)
1. Untuk memperbaiki bentuk
dari lubang hidung dan alveolar sebelum pembedahan dan memperoleh hasil
koreksi yang lebih baik..
2. untuk menarik
kembali premaxilla dan memperpanjang kolumela serta prolabium untuk
memperkecil pembelahan alveolar sebelum dilakukan perawatan
lanjutan (sebagai alat ortopedik pra-bedah)
3. Untuk memperbaiki tulang
hidung.
4. Membantu menyediakan
dukungan dan memberikan bentuk pada kubah hidung.
5. Sebagai alat Bantu
minum/menelan pada bayi.
Pemasangan NAM dilakukan dengan menggunakan dua
alat elastik yang terpisah dan menggunakan pita untuk menjaga alat
elastik-elastik tersebut dapat berfungsi sebagai kekuatan tambahan untuk
mereposisi premaxilla.
BERIKUT MERUPAKAN :
PROSEDUR PEMBUATAN PROTESA
OBTURATOR TIPE NASOALVEOLAR MOLDING (NAM) PADA KASUS CLEFT LIP PALATE BILATERAL
Protesa obturator dibuatkan berdasarkan studi kasus yang berfungsi
sebagai alat ortopedik pra-bedah yang dimana mempunyai salah satu tujuan yaitu
untuk menunda intervensi operasi pada pasien.
Persiapan Alat dan Bahan
3.3.a Persiapan Alat:
2. Spatula
3. Lekron
4. Pisau Malam
5. Tang Klamer
6. Tang Potong
]7. Klamer 1,0 mm
8. Lampu Spritus
9. Press Meja
10. Kuvet Besar
11. Mixing Jar
12. Kompor
13. Panci
14. Mikromotor
15. Mata Bur
16. Masin Poles
17. Feltcone
18. Trimer
Persiapan Bahan :
1. Dental stone
2. Gips
3. Wax
4. Could mould seal
5. Vaselin
6. Powder soft curing acrylic
7. Liquid soft curing acrylic
8. Powder self curing acrylic
9. Liquid self curing acrylic
10. Pumice dan CaCO3
3.4 Prosedur Pembuatan
Protesa Obturator Tipe Nasoalveolar molding (NAM) Pada
Kasus Clef Lip Palate Bilateral.
3.4.a Persiapan Model kerja
Persiapannya dilakukan dengan cara:
1. Model kerja yang didapat
dari dokter gigi dibersihkan dari kelebihan stone dan nodul-nodul
2. Kemudian dirapikan atau
ditrimer.
3. Pada bagian bawah model
dirapikan dan dibuat rata dengan bidang datar.
Block Out
Block outlah daerah defek yang berandercutpada model kerja
dengan cara:
1. Campurkan plaster of paris (gips)
secukupnya dengan air, aduk hingga rata
2. Block outlah daerah yang dianggapberandercut pada model kerja
dengan menggunakan plaster of paris (gips) hingga rata.
Kemudian rapikan dan haluskan bagian tersebut
Pembuatan Desain Pada Model Kerja
Desain merupakan rencana awal yang berfungsi sebagai panduan dalam proses
pekerjaan model kerja. Dengan cara;
1. Desain dibuat pada basis
tepi model yang disesuaikan dengan keadaan defek dan batas
tepi obturator
2. Dibuat dengan cara
menggambarnya pada model kerja menggunakan pensil.
Pembuatan Cengkram
Cengkram yang digunakan dalam
pembuatan NAM ini merupakan cengkram yang berfungsi sebagai retensi dan
penyangga rongga hidung. Pada pembuatan cengkram retensi menggunakan kawatstainless
stell yang berdiameter 1,0 mm dan panjangnya ±9 cm dan menggunakan
beberapa macam tang klamer. Cara penbuatannya:
1. Siapkan klamer dua buah
dengan panjang masing-masing ±9 cm
2. Klamer ditekuk zig-zag
menggunakan tang pipih dan diletakan diatas alveolar ridge pada
daerah posterior yang dibuat pada kedua sisi regio kiri dan kanan palatum.
Pembuatan zig-zag usahakan besar-kecilnya sama dan disesuaikan dengan model
kerja.
3. Selanjutnya tahapan
fiksasi cengkram pada model kerja, dengan cara mengganjal bagian ujung cengkram
pada bagian anterior dan posterior model dengan lilin mainan ±2 mm. Usahakan
cengkram agar tidak bergeser pada saat fiksasi yang berfungsi agar cengkram
tidak menyentuh dasar model.
4. Setelah cengkram pas
kemudian difiksasi menggunakan malam cair secara bertahap pada model kerja dan
usahakan agar posisi tudak berubah atau bergeser.
Pembuatan Pola Malam
Sebelum melakukan pembuatan
pola malam senaiknya model kerja direndam dalam air. Hal tersebut berfungsi
untuk memudahkan pola malam lepas dari model kerja. Cara pembuatan pola malam:
1. Cairkan wax menggunakan
lampu sprituskemudian tuangkan pada bagian dasar model mengikuti
bentuk desain yang ada.
2. Kemudian Lakukan hal
yang sama dengan mencairkan wax dan tuangkan pada daerahdefek, lakukan
secara bertahap hingga membentuk menyerupai tonjolan alveolar
ridge dan menutupi cengkram.
3. Alveolar ridge yang dibentuk dengan menggunakan petunjuk pada bagian ridgeyang
ada dan bentuklah sesuai dengan keadaan model. Kemudian pada bagianalveolar harus
berbentuk oval dan tingginya seragam.
4. Kemudian lepas pola
malam dari model kerja. Dan lihat bagian pola malam apakah ketebalannya sudah
rata dan tidak ada bagian pola malam yang terlalu tipis. Jika masih ada bagian
yang terlalu tebal, ambillah/tipiskanlah bagian pola malam tersebut dan
sesuaikan ketebalannya, dan jika terlalu tipis, tambahkan lagi pola malam
hingga ketebalan seragam.
5. Setelah pola malam
terbentuk kemudian Pada daerah tengah palatum bentuk desain berbentuk oval menggunakan lekron,
lalu waxdikerok berbentuk oval sesuai dengan
desain yang dibuat dengan kedalaman ±2 mm. Usahakan pada bagian dalam
pengerokan bersudut dan berstep, hal tersebut berfungsi untuk menambah retensi
dalam pembuatan stabilisasi.
6. Pola malam dihaluskan
sampai licin dan mengkilap dan usahakan bisa dilepas dari model kerja.
Penanaman Pola Malam (Flasking)
Sebelum ditanam dalam cuvet sabaiknya cengkram ditekuk dengan tang
klamer yang berfungsi sebagai retensi agar cengkram tidak berputar dari
posisinya. Cara pananaman pola malam:
1. Olesi seluruh permukaan
bagian dalam cuvet atas dan bawah dengan vaselin yang
bertujuan untuk mempermudah dalam prosesdeflasking.
2. Kemudian aduk bahan plaster
of paris (gips) dengan air di dalam bowl dengan spatula dan
masukan dalam cuvet bawah, lalu model kerja ditanam dalam cuvet bawah dengan
memperhatikan batas atas alveolar ridge pada model kerja
dengan batas atas cuvet. Cara menanam model kerja di dalam cuvet bawah usahakan
lebih condong kedepan agar retensi yang didapat dari cengkram yang tertutup
gips lebih banyak dan tidak mudah lepas dan bergeser dari posisinya.
3. Permukaan gips dirapikan
menggunakan amplas dan undercut dihilangkan. Tunggu
hingga setting time.
4. Setelah setting
time olesi gips dengan vaselinyang bertujuan untuk
mempermudah pada saat membuka cuvet atas dan bawah
5. Pasang cuvet atas dan
beri lilin mainan disekeliling pertemuan antara cuvet atas dan bawah, hal
tersebut dilakukan untuk menutupi celah kecil pada cuvet karena terganjal kawat
dan untuk menghindari gips meluber dari cuvet.
6. Campurkan bahan plaster
of paris (gips) dengan air, kemudian tuang kedalam cuvet atas sampai
penuh dan tutup. Selanjutnya dipress menggunakan press meja,
usahakan press dilakukan tidak terlalu kencang. Tunggu hingga setting
time.
7. Sebelum dilakukan tahap
pembuangan pola malam (boiling out) sebaiknya cengkram yang keluar dari
cuvet dibengkokan kearah cuvet agar cengkram mudah dikontrol dan tidak
mengganggu pada saat pengerjaan tahap-tahap selanjutnya.
Pembuangan Pola Malam (Boiling Out)
1. Panaskan air hingga
mendidih
2. Buka bagian cuvet atas
dengan bawah dengan pisau malam, kemudian siram cuvet atas dan bawah dengan air
panas tersebut secara berulang sampai bersih.
3. Mould space yang didapat dirapihkan bagian tepi-tepi yang tajam
dengan lekron kemudian olesi mould space dengan
cms beserta daerah yang dianggap perlu.
Packing Pertama
1. Siapkan bahan soft
acrylic, kemudian campurkan liquit dan powder dalam mixing
jarserta diaduk hingga merata, tutup dan diamkan sampai tahap doughlike
stage.
2. Setelah itu masukan
bahan acrylic yang telah memasuki tahap doughlike
stage pada mould space di cuvet atas dan bawah secara
merata lalu berikan plastic celophan untuk melakukan press
pertama ± 10 menit.
3. Kemudian cuvet dibuka
dan rapikan kelebihan bahan soft acrylic. Beri liquit pada
kedua permukaan soft acrylic cuvet atas dan bawah. Lakukan
press kedua menggunakan plastic celophan ± 5 menit.
4. Buka cuvet tersebut dan
rapikan kembali serta diberi liquit pada kedua permukaan soft
acrylic cuvet atas dan bawah. Lakukan press terakhir tanpa
menggunakan plastic celophan± 3 menit.
Curing
Tahap ini merupakan tahap
penyempurnaan polimerisasi bahan acrylic. Dengan cara:
1. Pasang cuvet pada press
tangan.
2. Siapkan panci yang telah
diisi air, kemudian masukan cuvet
3. Kemudian panaskan
air dari suhu kamar sampai mendidih dan pertahankan selama 90 menit
4. Lalu angkat cuvet,
tunggu hingga dingin sampai kembali ke suhu kamar.
Deflasking
Proses mengeluarkan model kerja dari dalam cuvet dengan cara:
1. Memotong bagian demi
bagian untuk mendapatkan model kerja. Usahakan model kerja tidak rusak.
2. Bersihkan model kerja
dari sisa-sisa bahan tanam (gips) dan rapikan seluruh permukaan protesa dengan
bur.
Packing Kedua
Packing kedua ialah proses pembuatan stabilisasi pada daerah tengah
palatum menggunakan bahan self curing acrylic dengan cara:
1. Siapkan bahan self
curing acrylic (powder dan liquit), Cara packing
kedua ini menggunakan cara dry methode.
2. Dimulai dari pengolesan
bagian tengah stabilisasi menggunakan liquit secara merata.
3. Dilanjutkan dengan
menabur powder secara berulang dengan liquit hingga
semua bagian rata pada permukaan stabilisasi. Usahakan tidak ada gelembung
udara terjebak yang dapat mengakibatkan porus dan permukaan tidak ada step pada
bagian pertemuan antara bahan soft curing acrylic dengan self
curing acrylic.
4. Kemudian tunggu
hingga setting time.
5. Setelah setting
time rapikan dan haluskan bagian tersebut menggunakan bur dan amplas.
Pembuatan dan Pemasangan Retention Stick
1. Siapkan sedotan plastik
yang berdiameter ±5 mm. Sedotan tersebut digunakan sebagai panduan cetakan
dalam pembuatanRetention Stick, Potonglah dua buah sedotan ±15 mm.
2. Letakan sedotan
diatas glass plate yang telah diberi alas lilin mainan dan
tutup sekeliling sedotan bagian bawah dengan lilin mainan yang berfungsi agar
adonan acrylic tidak meluber.
3. Campurkan liquit dan powder
self curing acrylic di dalam mixing jar secukupnya,
aduk hingga rata kemudian dalam keadaan encer tuangkan bahan self
curing acrylic secara perlahan pada sedotan tersebut hingga penuh dan
tunggu hingga setting time.
4. Setelah setting time keluarkan retention
stickdari cetakan sedotan tersebut dengan cara merobek bagian sedotan
menggunakanscaple.
5. Rapikan retention
stick dan sesuaikan dengan protesa. Apabila terlalu besar, retention
stickdi asah menggunakan bur agar sesuai dengan protesa yang ada dan
buatlah bagian celah kecil dengan kedalaman ±2 mm yang melingkar pada bagian
ujung dengan menggunakan bur yang berfungsi sebagai retensi.
6. Selanjutnya ialah prosas
pemasanganretention stick. Dua buah Retention stickdipasang
pada bagian anterior plat di daerah ujung kiri dan ujung kanan palat dengan
membentuk sudut ±20o. Untuk memperkuat retensi pada bagian plat dan
bagian bawah/ujung retention stick yang akan disambung di bur
untuk membuat celah/lubang kecil yang nantinya merupakan tempat penyambungan
anatara retention stick dengan plat
7. Kemudia tentukan sudut
pemasanganretention stick pada plat.
8. Lalu sambungkan retention
stickmenggunakan bahan self curing acrylic pada plat.
9. Selanjutnya tunggu
hingga setting time.
Setelah setting
time rapikan bagian sambungan
antara retention stick dengan plat.
Usahakan tidak ada step pada bagian sambungan tersebut
Usahakan tidak ada step pada bagian sambungan tersebut
Finishing
Finishing ialah proses penghalusan protesa kasar dengan cara:
1. Rapikan bagian protesa
yang masih kasar dengan berbagai macam bur, agar semua bagian rata.
2. Rapikan kembali
tepi-tepi obturator dan bagian tengah stabilisasi
3. Amplas seluruh bagian
permukaan protesa kasar sampai halus. Dilakukan dengan menggunakan 2 amplas,
yang pertama menggunakan amplas kasar dan dilanjutkan dengan amplas halus.
3.4.n Polishing
Polishing merupakan proses menghaluskan dan mengkilapkan protesa yang
dilakukan dengan 3 cara:
1. Tahap pertama protesa
dipoles menggunakanfeltcone dan pumice yang dicampur dengan air
untuk menghilangkan guratan-guratan dan meratakan permukaan protesa.
2. Selanjutnya menggunakan
sikat hitam danpumice yang dicampur dengan air untuk mengetahui
permukaan protesa apakah sudah halus, rata dan tidak ada guratan.
3. Protesa yang telah halus
dipoles dengan sikat putih dan CaCo3 yang dicampur dengan air
hingga licin dan mengkilap.
wah, sepertinya saya kenal tulisan siapa ini, kenapa tidak mencantumkan yg nulis ya?/
BalasHapuswah, sepertinya saya kenal tulisan siapa ini, kenapa tidak mencantumkan yg nulis ya?/
BalasHapusHotel And Casino - Mapyro
BalasHapusCasino in Council 공주 출장샵 Bluffs, IA. 1. 춘천 출장샵 Mapyro 김포 출장마사지 Map & Directions. 731 N Center 영천 출장샵 St, Council Bluffs, IA 50207 - (712) 414-7555. 의정부 출장마사지 Find reviews and discounts for AAA/AARP members, seniors,